Kamis, 17 Januari 2013

LONGSOR DI GARUNG LOR, 1 TEWAS 23 LUKA-LUKA

SUKOHARJO - Sebanyak 1 orang tewas dan 23 orang luka-luka dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Garung Lor, Kecamatan  Sukoharjo. Kejadian tersebut bukanlah kejadian sebenarnya namun  hanyalah skenario dalam simulasi penanganan bencana tanah longsor yang digelar di Dusun Cangak, Desa Garung Lor Kecamatan Sukoharjo pada hari Kamis (17/1).

Dalam kegiatan yang dipantau langsung oleh Dandim 0707 Wonosobo Letkol Inf. Agus Muchlis Latif,S.IP ini melibatkan 300 personel dari berbagi unsur yaitu TNI/POLRI, Linmas, Tim SAR Kabupaten, Tim SAR Perhutani, Tim Kecamatan Sukoharjo, Perangkat Desa serta masyarakat desa setempat.

Pada acara tersebut disimulasikan langkah-langkah dalam menangani bencana tanah longsor mulai dari teknik peringatan dini, mobilisasi penduduk, evakuasi korban, hingga penanganan pengungsi.

Camat Sukoharjo Dudi Wardoyo ketika ditemui di tengah-tengah acara mengatakan bahwa simulasi ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana,"Kegiatan simulasi ini bertujuan menyiapkan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana longsor terutama di daerah Garung Lor ini."

Digelarnya kegiatan simulasi bencana di Desa Garunglor ini bukannya tanpa alasan karena wilayah ini sudah masuk zona merah bencana tanah longsor,"Kegiatan ini memang sengaja kami gelar di Dusun Cangak ini karena memang kawasan ini sudah masuk siaga merah bencana dikarenakan sudah adanya pergerakan tanah sedalam 5 meter di bukit yang terletak diatas dusun ini." imbuh Dudi.

DI sela-sela acara yang dihadiri oleh Ka Kesbang Pol Linmas, Muspika, dan SKPD terkait ini juga diserahkan bantuan dari PDAM Wonosobo berupa 80 dus mie instan dan 50 set matras tidur  bagi para pengungsi.

Dusun Cangak desa Garunglor  memang tengah dalam kondisi siaga bencana. Hal ini dikarenakan telah terjadi retakan tanah selebar 5 meter di bukit yang terletak persis di sebelah timur dusun ini. "Retakan tanah telah terjadi sejak 1 bulan lalu dan sampai sekarang warga masih takut berada dirumah di malam hari, apalagi dalam kondisi hujan," tutur Kades Garung Lor, Parmin.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 87 KK telah mengungsi di balai dusun sejak 1 bulan lalu menyusul terjadinya retakan tanah di bukit yang terletak di sebelah dusun.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar